Dikatakan bahwa
gaya apung pada benda sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Hal ini
dikemukakan oleh Archimedes dalam hukumnya yang menyatakan bahwa,
“Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian
di dalam zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada
benda, di mana besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan”
a. Gaya Apung
Balon udara akan
melayang diudara apabila besarnya gaya apung sama dengan gaya berat balon udara
tersebut. Secara sistematis dapat ditulis :
Fb=Wgas + WBeban
Fb=(mgas+mbeban) .
g
ρudara .
V . g = (ρgas .V+mbeban).g
ρudara .
V = ρgas .V+mbeban
b. Balon Naik
Dalam proses menaikkan
balon udara, udara di dalam envelope dipanaskan dengan burner dengan
temperatur sekitar 100oC sehingga menyebabkan masa jenis balon udara
lebih kecil daripada massa jenis udara disekitar balon, sehingga menyebabkan
balon tersebut terangkat. Secara sistematis dapat ditulis
ρudara .
V > ρgas .V+mbeban
c. Balon Turun
Untuk mendarat, udara
didinginkan dengan cara mengecilkan burner. Udara yang mulai mendingin di dalam
envelope membuat balon bergerak turun. Hal ini dikarenakan balon
lebih besar dari pada masa udara disekitar balon tersebut (udara luar). Secara
sistematis dapat ditulis:
ρudara .
V < ρgas .V+mbeban
(http://fisika.fkip.unsyiah.ac.id/2012/11/prinsip-kerja-balon-udara.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar